
Kursus POLTEKIP Privat: Bimbingan Intensif Masuk POLTEKIP untuk Anak Ayah dan Bunda
Halo Ayah dan Bunda 👋
Sedang mendampingi anak mempersiapkan ujian masuk POLTEKIP?
Tenang, Ayah dan Bunda nggak perlu bingung cari tempat kursus yang cocok.
BelajarCPNS.com menyediakan program kursus POLTEKIP privat, baik secara offline guru datang ke rumah, maupun online lewat Zoom.
Kami paham bahwa setiap anak butuh pendekatan belajar yang nyaman dan fleksibel.
Karena itu, semua layanan kami disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Cari Kursus POLTEKIP?
Hubungi kami via WhatsApp: +62 858-9452-5108
Kenapa Pilih Kursus POLTEKIP di BelajarCPNS.com?
Kami tahu bahwa masuk POLTEKIP bukan cuma butuh usaha keras dari anak.
Tapi juga butuh strategi belajar yang tepat dan bimbingan yang konsisten.
Itulah kenapa program kami dirancang sedetail mungkin untuk bantu anak Ayah dan Bunda lolos seleksi.
1. Bebas Pilih dan Ganti Guru
Setiap anak punya gaya belajar yang beda-beda.
Di BelajarCPNS.com, anak Ayah dan Bunda bisa pilih guru yang dirasa paling cocok.
Kalau kurang klik di tengah jalan, tinggal minta ganti, tanpa biaya tambahan.
2. Kurikulum Komprehensif Persiapan Masuk POLTEKIP
Kurikulum kami disusun khusus untuk menghadapi seluruh tahapan seleksi masuk POLTEKIP.
Mulai dari materi SKD (TWK, TIU, TKP) sampai latihan soal model CAT yang mendekati ujian asli.
Semua disusun oleh tim pengajar yang memang fokus di bidang sekolah kedinasan.
3. Tryout SKD POLTEKIP
Anak juga akan mendapatkan akses tryout online untuk membiasakan diri menghadapi ujian sebenarnya.
Tryout disusun sesuai ketentuan terbaru dari BKN dan Kemenkumham.
Berikut ini adalah jumlah soal dan passing grade-nya:
-
TKP: 45 soal, nilai ambang batas 156
-
TIU: 35 soal, nilai ambang batas 80
-
TWK: 30 soal, nilai ambang batas 65
Total waktu pengerjaan: 100 menit.
Tryout ini bisa diakses dari mana saja, jadi anak bisa latihan secara berkala untuk melihat progress-nya.
Setiap fitur kami memang dirancang supaya anak punya bekal yang kuat saat masuk ke tahapan seleksi yang panjang dan ketat.
Berapa Biaya Kursus POLTEKIP di BelajarCPNS.com?
Kami ingin memberikan pilihan yang fleksibel untuk Ayah dan Bunda.
Mau les di rumah? Bisa. Mau yang praktis dan bisa diikuti dari mana saja? Pilih online.
Harga per pertemuan:
-
Offline: Rp 325.000
-
Online: Rp 275.000
Berikut ini daftar pilihan paket kursusnya:
Nama Paket | Jumlah Pertemuan | Sistem | Harga |
---|---|---|---|
Warrior | 12 | Online | Rp 3.300.000 |
Offline | Rp 3.900.000 | ||
Master | 24 | Online | Rp 6.600.000 |
Offline | Rp 7.800.000 | ||
Mythic | 48 | Online | Rp 13.200.000 |
Offline | Rp 15.600.000 |
Semua paket sudah termasuk bahan ajar, akses ke tryout, dan pendampingan dari admin akademik.
Jadi Ayah dan Bunda nggak perlu pusing ngatur semua sendiri.
FAQ / Tanya Jawab Seputar Kursus POLTEKIP
Kami paham, sebagai orang tua pasti banyak pertanyaan sebelum memilih bimbel yang pas.
Yuk simak beberapa pertanyaan yang sering muncul berikut ini.
Q: Kalau anak saya kurang cocok dengan guru, bisa minta ganti?
A: Tentu bisa, Bunda. Anak Ayah dan Bunda bebas pilih dan ganti guru sampai ketemu yang paling cocok. Nggak ada biaya tambahan untuk itu.
Q: Materi apa saja yang dipelajari di kursus ini?
A: Kami fokus pada materi SKD: TKP, TIU, dan TWK. Semuanya disusun khusus untuk keperluan seleksi POLTEKIP dan disesuaikan dengan standar CAT BKN.
Q: Durasi belajar setiap pertemuan berapa lama?
A: Satu sesi berlangsung selama 90 menit, cukup untuk bahas materi sekaligus latihan soal dan pembahasan.
Q: Kapan waktu les bisa dilakukan?
A: Bebas, Ayah. Kami fleksibel menyesuaikan jadwal anak dan keluarga, termasuk malam hari dan akhir pekan.
Q: Apakah ada program khusus untuk tes psikologi atau wawancara?
A: Fokus utama kami di SKD. Tapi jika anak butuh bimbingan untuk tahapan lanjutan seperti psikotes atau wawancara, kami bisa bantu carikan pengajar yang sesuai.
Kalau masih ada yang belum terjawab, tim admin kami siap bantu lewat WhatsApp kapan saja.
Langsung tanya aja, kami senang bantu Ayah dan Bunda 😊
Yuk, Daftar Sekarang dan Dampingi Anak Menuju POLTEKIP!
Ujian masuk POLTEKIP memang panjang tahapannya.
Mulai dari seleksi administrasi, SKD, sampai ke tes psikologi dan pantukhir.
Tapi bukan berarti harus dilalui sendirian.
BelajarCPNS.com hadir untuk bantu anak Ayah dan Bunda menyiapkan diri secara menyeluruh.
Dengan bimbingan privat, materi lengkap, dan sistem belajar yang fleksibel, anak akan lebih siap hadapi seleksi.
Kami sudah bantu banyak siswa sampai lolos ke sekolah kedinasan, sekarang giliran anak Ayah dan Bunda!
Klik tombol daftar atau hubungi admin kami sekarang juga.
Jangan tunggu anak kehabisan waktu. Bimbingan yang tepat hari ini bisa menentukan masa depannya nanti.
Yuk, mulai dari sekarang bareng BelajarCPNS.com!
Cari Kursus POLTEKIP?
Hubungi kami via WhatsApp: +62 858-9452-5108
Area Layanan
Kami menyediakan Kursus Poltekip untuk Wilayah
Jakarta Pusat – Jakarta Timur – Jakarta Barat – Jakarta Utara – Jakarta Selatan – Depok – Bogor – Tangerang – Bekasi
atau bisa juga ambil Kursus Poltekip Online
Livia Nurul Azizah –
Sering banget kita diskusi soal kasus nyata di lapas atau rutan. Dari situ aku jadi lebih ngerti bahwa kerja sebagai petugas pemasyarakatan tuh gak semudah yang orang bayangin. Butuh skill komunikasi, kontrol emosi, dan rasa empati yang tinggi.
Naufal Aldi Rahman –
Gak semua orang punya support system yang kuat di rumah. Tapi di kursus ini, aku ngerasa dapet keluarga baru. Orang-orang yang ngerti perjuangan kita, saling support, dan sama-sama punya mimpi masuk sekolah kedinasan.
Rafi Ahmad Fadillah –
Di sini kita gak cuma diajarin SKD dan SKB, tapi juga cara menghadapi tahapan fisik dan pantukhir. Latihannya serius, detail, dan gak nanggung-nanggung. Dari cara duduk waktu wawancara sampai cara jawab pertanyaan yang menjebak. Semua dibahas tuntas.
Bima Rehan Santoso –
Gak semua orang punya support system yang kuat di rumah. Tapi di kursus ini, aku ngerasa dapet keluarga baru. Orang-orang yang ngerti perjuangan kita, saling support, dan sama-sama punya mimpi masuk sekolah kedinasan.
Dinda Ayu Ramadhani –
Kursus ini ngajarin aku buat lebih terstruktur. Biasanya aku belajar asal-asalan, tapi sekarang lebih teratur karena udah ada jadwal, target mingguan, dan pengingat. Aku jadi lebih disiplin dan bisa kelola waktu lebih baik.
Zaki Nur Prakoso –
Gak semua orang punya support system yang kuat di rumah. Tapi di kursus ini, aku ngerasa dapet keluarga baru. Orang-orang yang ngerti perjuangan kita, saling support, dan sama-sama punya mimpi masuk sekolah kedinasan.
Damar Hafiz Pratama –
Waktu ngikutin TO pertama kali, jujur aja aku down banget karena nilainya di bawah target. Tapi bukannya dimarahin, aku malah dibantu buat analisis letak kesalahannya di mana, terus dikasih latihan tambahan. Itu yang bikin aku percaya kursus ini bener-bener peduli.
Vina Anggi Oktaviani –
Aku gak nyangka ternyata banyak juga alumni Poltekip yang mau berbagi pengalaman di kursus ini. Denger cerita mereka bikin aku makin semangat, karena tahu kalau jalan yang lagi aku tempuh ini tuh realistis dan bisa dicapai asal mau usaha.
Kevin Daffa Alfarizi –
Yang paling bikin aku betah belajar di sini adalah rasa percaya dari timnya. Kita diajak kerja sama sebagai partner belajar, bukan sekadar klien. Itu bikin aku lebih serius dan merasa dihargai.
Ilham Fadlan Nugroho –
Mentor-mentornya juga bukan kaleng-kaleng. Mereka bukan cuma ngerti materi, tapi ngerti cara ngajarin. Bahkan kadang mereka nyambungin materi dengan kejadian sehari-hari biar kita gampang nyerna. Aku jadi lebih paham TWK dan logika soal TIU.
Rizky Aditya Pratama –
Salah satu hal yang bikin aku bertahan sampai akhir adalah suasana kelasnya. Seru, akrab, dan suportif. Walaupun online, tapi tetap kerasa kayak belajar bareng langsung. Kita saling support, kadang becanda juga, tapi tetap fokus.
Nadya Putri Melani –
Aku seneng banget waktu TO mingguan aku terus naik nilainya. Dari situ aku ngerasa perjuanganku gak sia-sia. Dan setiap kali ada perkembangan, mentornya selalu ngasih apresiasi kecil yang bikin semangat terus belajar.
Tia Melani Salsabila Putri –
Setelah ikut program ini, aku jadi sering bantu temen-temen lain yang baru mau daftar. Karena aku merasa terbantu, jadi pengin bantu juga. Ilmunya bisa ditransfer dan dipakai lagi, bukan yang instan terus lupa.
Citra Anjani Maharani Zahra –
Kursus ini bantu aku bukan cuma lulus tes, tapi juga bertransformasi jadi pribadi yang lebih disiplin. Sekarang aku jadi lebih teratur, tahu prioritas, dan lebih peduli sama tanggung jawab sosial. Efek positifnya kerasa banget di kehidupan sehari-hari.
Aldi Bagas Fikri Maulana –
Setelah ikut program ini, aku jadi sering bantu temen-temen lain yang baru mau daftar. Karena aku merasa terbantu, jadi pengin bantu juga. Ilmunya bisa ditransfer dan dipakai lagi, bukan yang instan terus lupa.
Zahra Ayu Melani Permata –
Salah satu hal paling membantu itu ketika kita diajarin cara berpikir cepat dan akurat. Karena waktu ujian SKD kan terbatas banget. Di sini, aku diajari bukan cuma jawab soal, tapi juga strategi mikir, cara skip soal susah, dan manajemen waktu saat ujian. Bener-bener bikin pengalaman belajarnya berasa realistis.
Zahra Khairunnisa Ayu Putri –
Dikasih template jawaban buat wawancara itu berkah banget. Jadi tahu gimana caranya menjawab dengan struktur yang baik, gak muter-muter, dan tetap menunjukkan karakter diri. Bahkan cara senyum dan jeda bicara pun diajarin.
Zaki Rehan Aditya Saputra –
Jujur, aku tuh orangnya gampang gugup. Tapi pas ikut simulasi pantukhir di sini, bener-bener kayak dapat latihan mental. Disimulasikan mulai dari cara jalan, duduk, kontak mata, jawab pertanyaan – semua dikoreksi dengan feedback yang membangun, gak bikin minder. Sekarang aku udah jauh lebih pede.
Alya Nurul Zahra Ramadhani –
Belajar di sini bikin aku ngerti bahwa Poltekip itu bukan cuma target karier, tapi tempat buat nyiapin diri jadi bagian dari sistem perbaikan pemasyarakatan di Indonesia. Ini bukan sekadar soal nilai, tapi juga soal visi jangka panjang.
Hanif Ardiansyah Galang Saputra –
Sesi sharing alumni bikin makin semangat. Mereka cerita perjuangan sampai akhirnya lolos dan ditempatkan di berbagai UPT. Ceritanya gak disensor, ada pahit-manisnya, dan itu bikin kita makin siap mental untuk seleksi dan dunia kerja nanti.
Naufal Reza Dwi Pratama –
Setiap materi disusun secara berjenjang, gak langsung disodorin semua kayak lempar bola. Jadi kita gak overwhelmed. Ada sistem target mingguan, jadi bisa tracking sendiri udah sampai mana belajar kita.
Hanif Ardiansyah Galang Saputra –
Jujur, aku tuh orangnya gampang gugup. Tapi pas ikut simulasi pantukhir di sini, bener-bener kayak dapat latihan mental. Disimulasikan mulai dari cara jalan, duduk, kontak mata, jawab pertanyaan – semua dikoreksi dengan feedback yang membangun, gak bikin minder. Sekarang aku udah jauh lebih pede.
Damar Hafiz Pratama –
Salah satu hal yang bikin aku bertahan sampai akhir adalah suasana kelasnya. Seru, akrab, dan suportif. Walaupun online, tapi tetap kerasa kayak belajar bareng langsung. Kita saling support, kadang becanda juga, tapi tetap fokus.
Raka Dwi Galang Saputra –
Buat siapapun yang pengin daftar Poltekip tapi gak tahu harus mulai dari mana, aku sangat rekomendasiin kursus ini. Karena ini bukan cuma tempat belajar, tapi tempat tumbuh jadi pribadi siap mental, siap akademik, dan siap berkontribusi di dunia pemasyarakatan.
Galih Pratama Rizki Santosa –
Bagi aku pribadi, belajar di sini jadi turning point. Dari yang dulu cuma berani mimpi jadi PNS, sekarang jadi punya strategi nyata buat mewujudkannya lewat Poltekip. Rasanya perjalanan ini makin terarah.
Dinda Ayu Lestari Ramadhani –
Salah satu hal paling berkesan selama ikut Kursus Poltekip di BelajarCPNS.com itu adalah materi yang benar-benar nyambung dengan kebutuhan seleksi. Aku sempat bingung waktu mulai belajar sendiri dari internet karena infonya simpang siur, tapi pas masuk ke kelas ini, langsung paham alurnya harus bagaimana. Dibimbing dari cara ngisi akun SSCASN, strategi SKD, sampai pantukhir dan teknis wawancara. Buat aku yang gak punya pengalaman ikut sekolah kedinasan sebelumnya, ini sangat ngebantu.
Nadya Intan Permata Sari –
Sesi sharing alumni bikin makin semangat. Mereka cerita perjuangan sampai akhirnya lolos dan ditempatkan di berbagai UPT. Ceritanya gak disensor, ada pahit-manisnya, dan itu bikin kita makin siap mental untuk seleksi dan dunia kerja nanti.
Salsabila Ayu Intan Permata –
Aku dulu tipikal yang ngerasa belajar itu beban, apalagi kalau materinya berat kayak TWK dan TKP. Tapi ternyata di sini beda banget cara penyampaiannya. Dibawain pakai bahasa sehari-hari, kadang diselingi jokes receh mentor yang justru bikin inget sama isi materinya. Jadi pas try out aku udah lebih siap karena paham, bukan sekadar hafal.
Fikri Alwan Daffa Maulana –
Salah satu hal paling membantu itu ketika kita diajarin cara berpikir cepat dan akurat. Karena waktu ujian SKD kan terbatas banget. Di sini, aku diajari bukan cuma jawab soal, tapi juga strategi mikir, cara skip soal susah, dan manajemen waktu saat ujian. Bener-bener bikin pengalaman belajarnya berasa realistis.
Tia Melani Salsabila Putri –
TO mingguan jadi semacam rutinitas wajib yang bikin aku makin semangat. Meskipun kadang hasilnya gak selalu bagus, tapi dari situ aku bisa ukur kemampuan sendiri. Tiap minggu juga ada review soal, dikasih tahu mana yang salah dan kenapa. Itu sih yang bikin aku sadar kalau belajar gak cukup cuma baca materi.
Naufal Reza Dwi Pratama –
BelajarCPNS.com menurutku bukan cuma tempat les, tapi kayak komunitas pejuang sekolah kedinasan. Kita punya grup, saling diskusi, dan gak jarang juga saling semangatin pas ada yang drop mentalnya. Apalagi pas deket-deket pendaftaran, semuanya saling bantu. Jadi berasa punya tim satu perjuangan.
Ilham Prasetya Fikri Maulana –
Setiap materi disusun secara berjenjang, gak langsung disodorin semua kayak lempar bola. Jadi kita gak overwhelmed. Ada sistem target mingguan, jadi bisa tracking sendiri udah sampai mana belajar kita.
Daffa Rehan Bagus Santosa –
Gak semua bimbel ngerti seluk-beluk Poltekip. Tapi BelajarCPNS.com memang niat banget bantu kita buat benar-benar siap. Ada sesi khusus yang bahas soal dunia pemasyarakatan dan kehidupan kerja lulusan Poltekip di lapas. Aku yang awalnya cuma pengin jadi CPNS karena gaji tetap, sekarang jadi makin ngerti peran sosial dan tanggung jawab besar yang bakal diemban.
Dinda Ayu Lestari Ramadhani –
Sesi sharing alumni bikin makin semangat. Mereka cerita perjuangan sampai akhirnya lolos dan ditempatkan di berbagai UPT. Ceritanya gak disensor, ada pahit-manisnya, dan itu bikin kita makin siap mental untuk seleksi dan dunia kerja nanti.
Zaki Rehan Aditya Saputra –
Ketika pengumuman seleksi udah deket, suasana kelas makin tegang tapi juga solid. Semua pada saling nyemangatin. Dosen dan mentornya juga makin intensif bantu kita belajar. Rasanya kayak masuk karantina pra-tes tapi dari rumah.
Arief Nugroho Rizky Santosa –
Aku dulu tipikal yang ngerasa belajar itu beban, apalagi kalau materinya berat kayak TWK dan TKP. Tapi ternyata di sini beda banget cara penyampaiannya. Dibawain pakai bahasa sehari-hari, kadang diselingi jokes receh mentor yang justru bikin inget sama isi materinya. Jadi pas try out aku udah lebih siap karena paham, bukan sekadar hafal.
Rafi Ahmad Fadillah –
Gak semua orang punya support system yang kuat di rumah. Tapi di kursus ini, aku ngerasa dapet keluarga baru. Orang-orang yang ngerti perjuangan kita, saling support, dan sama-sama punya mimpi masuk sekolah kedinasan.
Zaki Rehan Aditya Saputra –
Jujur, aku tuh orangnya gampang gugup. Tapi pas ikut simulasi pantukhir di sini, bener-bener kayak dapat latihan mental. Disimulasikan mulai dari cara jalan, duduk, kontak mata, jawab pertanyaan – semua dikoreksi dengan feedback yang membangun, gak bikin minder. Sekarang aku udah jauh lebih pede.
Aldi Bagas Fikri Maulana –
Setelah ikut program ini, aku jadi sering bantu temen-temen lain yang baru mau daftar. Karena aku merasa terbantu, jadi pengin bantu juga. Ilmunya bisa ditransfer dan dipakai lagi, bukan yang instan terus lupa.
Rizal Fadhil Bagus Maulana –
Gak semua bimbel ngerti seluk-beluk Poltekip. Tapi BelajarCPNS.com memang niat banget bantu kita buat benar-benar siap. Ada sesi khusus yang bahas soal dunia pemasyarakatan dan kehidupan kerja lulusan Poltekip di lapas. Aku yang awalnya cuma pengin jadi CPNS karena gaji tetap, sekarang jadi makin ngerti peran sosial dan tanggung jawab besar yang bakal diemban.
Galih Pratama Rizki Santosa –
Meskipun aku dari daerah yang jauh dari ibukota, aku tetap bisa dapet akses bimbingan yang setara. Dan menurutku itu keunggulan paling penting dari sistem kursus ini. Jadi gak ada alasan lagi buat kalah saing.
Amelia Nurul Hidayah –
Aku juga belajar banyak soal cara menjawab soal TWK yang tricky. Dulu suka terjebak karena semuanya kelihatan benar. Tapi sekarang udah bisa ngebedain mana yang paling sesuai sama nilai-nilai Pancasila dan UU ASN.
Fikri Alwan Daffa Maulana –
Kelas diskusi terbuka tentang tantangan di lapas dan rutan bikin aku sadar kalau kerja di bidang ini perlu banget skill komunikasi dan psikologi. Di sini aku juga dikasih materi pengantar soal itu, jadi lebih siap dari sisi mental.
Kevin Rizky Maulana Nugroho –
Aku pernah down karena gagal di seleksi sekolah kedinasan lain. Tapi pas coba ikut Kursus Poltekip di BelajarCPNS.com, aku dapet semangat baru. Suasana kelasnya positif banget, dan mentornya ngerti banget kondisi mental peserta. Gak ada tekanan, yang ada justru dorongan buat tetap semangat.
Zahra Ayu Melani Permata –
Awalnya keluarga agak ragu aku ikut bimbel online. Tapi setelah lihat aku makin disiplin belajar, mereka malah jadi support penuh. Bahkan kadang ikut bantu simulasi wawancara di rumah, karena mereka lihat progress-ku nyata. Semua itu berkat sistem belajar dan pembinaan di BelajarCPNS.com yang rapi dan efektif.
Naufal Aldi Rahman –
Yang paling bikin aku betah belajar di sini adalah rasa percaya dari timnya. Kita diajak kerja sama sebagai partner belajar, bukan sekadar klien. Itu bikin aku lebih serius dan merasa dihargai.
Ilham Fadlan Nugroho –
Di sini kita gak cuma diajarin SKD dan SKB, tapi juga cara menghadapi tahapan fisik dan pantukhir. Latihannya serius, detail, dan gak nanggung-nanggung. Dari cara duduk waktu wawancara sampai cara jawab pertanyaan yang menjebak. Semua dibahas tuntas.
Kevin Daffa Alfarizi –
Mentor-mentornya juga bukan kaleng-kaleng. Mereka bukan cuma ngerti materi, tapi ngerti cara ngajarin. Bahkan kadang mereka nyambungin materi dengan kejadian sehari-hari biar kita gampang nyerna. Aku jadi lebih paham TWK dan logika soal TIU.
Reza Putra Hidayat –
Jujur aja, awalnya aku daftar Poltekip karena disuruh orang tua. Tapi setelah ikut kursus ini dan tahu lebih dalam soal dunia pemasyarakatan, aku malah jadi tertarik. Aku jadi punya misi pribadi: pengin jadi bagian dari sistem yang bener-bener manusiawi dan solutif.
Ilham Fadlan Nugroho –
Gak semua orang punya support system yang kuat di rumah. Tapi di kursus ini, aku ngerasa dapet keluarga baru. Orang-orang yang ngerti perjuangan kita, saling support, dan sama-sama punya mimpi masuk sekolah kedinasan.
Putri Melani Andini –
Sering banget kita dikasih info terkini soal update dari Kemenkumham, formasi, sampai berita soal panselnas. Jadi gak perlu repot cari-cari di internet. Info udah dirangkum dan dikirim langsung. Efisien banget!
Galih Prasetyo Rehan Nugroho –
Sekarang aku ngerasa lebih siap dari sebelumnya. Bukan cuma buat ngerjain soal, tapi juga siap secara mental untuk masuk dunia pemasyarakatan. Terima kasih buat semua mentor dan tim BelajarCPNS.com yang udah nemenin aku dari titik nol.
Muhammad Daffa Reza Pratama –
Di kursus ini aku diajarin pentingnya manajemen waktu. Karena seleksi Poltekip itu bukan cuma satu dua tes, tapi serangkaian proses panjang. Harus bisa jaga stamina belajar, mental, dan fisik. Dan itu semua disiapin di sini.
Citra Anjani Zahra Permata –
Poltekip jadi impianku sejak kelas 11 SMA. Tapi baru serius persiapan setelah ikut program ini. Semuanya dibantu dari nol banget. Bahkan sampai urusan bikin akun SSCASN pun dikawal. Gak heran sih tingkat kelulusan pesertanya tinggi.
Arief Nur Fadillah Maulana –
Psikotes selalu bikin panik karena waktunya mepet dan soalnya tricky. Tapi di sini diajarin pola pikirnya, bukan cuma jawabannya. Jadi pas ujian beneran nanti bisa adaptasi meskipun model soalnya beda. Itu penting banget sih menurutku.
Fajar Pratama –
Aku ngerasa ikut kursus ini kayak punya pelatih pribadi. Karena setiap kali aku stuck, selalu ada yang bantuin. Gak ada istilah dibiarkan bingung sendiri. Dan itu yang bikin aku betah banget belajar di sini.
Rizal Fadillah Maulana Santosa –
Kelasnya selalu ditutup dengan motivasi. Kayak simple aja sih, tapi itu bikin efek besar. Karena perjuangan Poltekip tuh panjang, kadang ngerasa sendirian. Tapi pas ikut kursus ini, rasanya ditemenin terus sama tim pengajar dan temen seperjuangan.
Arief Prakoso –
Aku seneng karena walaupun online, suasananya tetap hidup. Selalu ada interaksi di kelas, sesi tanya jawab, bahkan diskusi bareng setelah TO. Jadi gak ngerasa belajar sendirian.
Aldi Bagas –
Aku seneng karena selain diajarin soal teknis seleksi, kita juga dikasih materi soal sistem pemasyarakatan Indonesia. Jadi makin ngerti bahwa tugas taruna itu bukan cuma formalitas, tapi punya peran penting dalam pembinaan dan reintegrasi sosial.
Amanda Zahra –
Yang paling keren dari kursus ini menurutku adalah tim mentornya. Mereka bener-bener niat, komunikatif, dan sabar banget. Waktu aku kesusahan di TWK dan TKP, mereka kasih tips-tips praktis dan bantu aku latihan bareng. Bahkan pernah ada sesi tambahan buat bahas topik yang banyak bikin peserta bingung.
Rian Reza –
Banyak insight baru yang aku dapetin di sini. Salah satunya adalah soal pentingnya empati dan komunikasi dalam dunia pemasyarakatan. Ini bukan hal yang diajarkan di sekolah biasa, tapi sangat relevan buat kita calon taruna.
Nadya Ramadhani –
Aku gak nyangka kalau simulasi pantukhir bisa seseru dan seintens itu. Awalnya aku kira cuma formalitas, tapi ternyata setiap detil kayak cara duduk, cara jawab, ekspresi wajah, semuanya diperhatiin. Jadi pas nanti beneran dipanggil pantukhir, aku udah gak kaku lagi karena udah latihan dari jauh-jauh hari.
Fajar Pratama –
Aku seneng karena walaupun online, suasananya tetap hidup. Selalu ada interaksi di kelas, sesi tanya jawab, bahkan diskusi bareng setelah TO. Jadi gak ngerasa belajar sendirian.
Wulan Sari Amanda Dewi –
Materinya banyak tapi gak ngebosenin. Didesain supaya bisa dipelajari secara bertahap. Dan yang paling penting, setiap modul disusun urut, gak langsung loncat-loncat topik. Jadi gak bikin bingung, malah bikin nagih buat lanjut belajar.
Reza Ilham Pratama Santosa –
Gak pernah nyangka bisa ngerti soal TWK sedalam ini. Biasanya TWK itu jadi momok banget buatku karena hafalan dan teorinya susah. Tapi di sini, materinya dibikin ringan, penuh ilustrasi, dan langsung dikaitin ke tugas pemasyarakatan. Jadi beneran kebayang nanti kalau udah kerja, ilmunya kepakai semua.
Amanda Putri –
Kelasnya bisa diakses dari HP dan laptop, dan itu penting banget buat aku yang sering belajar dari tempat-tempat berbeda. Bahkan pas lagi di perjalanan pun aku masih bisa nyimak ulang materi. Gak ada alasan buat gak belajar.
Amanda Putri –
Selama ikut kursus ini, aku jadi punya rutinitas belajar yang konsisten. Biasanya aku orangnya susah banget buat duduk lama, tapi karena metode belajar di sini menarik, jadi aku bisa belajar tiap hari tanpa merasa terbebani.
Zaki Bagus Rizky Maulana –
Banyak juga tips-tips teknis kayak cara kirim berkas yang bener, pakaian pas pantukhir, sampai urusan tes kesehatan dan apa aja yang perlu disiapin. Jadi pas saatnya tiba, aku gak gugup karena udah tau step-by-step-nya.
Livia Dinda Nabila Ramadhani –
Penjelasan tentang dunia pemasyarakatan benar-benar bikin mindset terbuka. Ternyata tugas lulusan Poltekip bukan sekadar ‘jaga napi’ tapi lebih ke arah pembinaan manusia, peran rehabilitasi sosial, dan banyak tanggung jawab berat. Jadi dari sekarang aku sudah merasa siap mental.
Amanda Zahra –
Awalnya aku join kursus ini karena direkomendasiin temen, dan sekarang aku malah jadi orang yang ikut nyaranin ke temen-temen lain. Karena udah ngerasain sendiri, mulai dari sistem belajarnya yang terstruktur sampai komunitasnya yang suportif banget.
Nadya Maharani Ayu Permata –
Sempat ragu karena merasa tertinggal jauh dari teman-teman yang udah belajar lebih dulu. Tapi ternyata materi di sini dirancang supaya bisa dikejar. Dengan strategi belajar yang dibimbing langsung, aku bisa ngejar dalam waktu dua bulan.
Zaki Rizki –
Aku gak nyangka kalau simulasi pantukhir bisa seseru dan seintens itu. Awalnya aku kira cuma formalitas, tapi ternyata setiap detil kayak cara duduk, cara jawab, ekspresi wajah, semuanya diperhatiin. Jadi pas nanti beneran dipanggil pantukhir, aku udah gak kaku lagi karena udah latihan dari jauh-jauh hari.
Amanda Zahra –
TO mingguan itu jadi patokan buat ngukur kemampuan sendiri. Setiap minggu ngerasa ditantang buat jadi lebih baik. Dan itu bikin aku terus semangat, karena selalu ada progress yang bisa di-track dengan jelas.
Galih Prasetyo Rehan Nugroho –
Waktu simulasi wawancara, aku sempat merasa malu karena ngomongku terbata-bata. Tapi mentornya sabar banget dan kasih feedback yang membangun. Bahkan sampai hal detail kayak posisi duduk dan ekspresi wajah juga dibahas. Baru sadar kalau wawancara itu bukan cuma tentang jawaban, tapi juga gesture.
Salsabila Putri –
Mentor-mentornya bukan cuma ngajarin, tapi juga jadi motivator. Pas aku lagi down karena nilai TO jeblok, mereka tetap support dan kasih reminder bahwa proses belajar itu naik turun, yang penting tetap jalan. Itu bener-bener ngebantu aku bangkit lagi.
Nabila Khairunnisa –
Kursus ini gak cuma bantu aku lolos seleksi, tapi juga bantu aku tumbuh secara pribadi. Jadi lebih disiplin, fokus, dan punya motivasi yang kuat buat ngelanjutin perjuangan.
Zahra Ayu Intan Permata –
Gak semua orang ngerti dunia pemasyarakatan, bahkan di lingkunganku sendiri. Tapi di kelas ini, kita dapat sudut pandang baru tentang pentingnya reformasi pemasyarakatan dan peran Poltekip di dalamnya. Jadi gak sekadar ngejar CPNS, tapi juga merasa punya misi sosial.
Citra Anjani Zahra Permata –
Di kursus ini aku diajarin pentingnya manajemen waktu. Karena seleksi Poltekip itu bukan cuma satu dua tes, tapi serangkaian proses panjang. Harus bisa jaga stamina belajar, mental, dan fisik. Dan itu semua disiapin di sini.
Aldi Bagas –
Aku seneng karena selain diajarin soal teknis seleksi, kita juga dikasih materi soal sistem pemasyarakatan Indonesia. Jadi makin ngerti bahwa tugas taruna itu bukan cuma formalitas, tapi punya peran penting dalam pembinaan dan reintegrasi sosial.
Kevin Maulana –
Dulu mikirnya Poltekip itu cuma untuk orang-orang yang “kebetulan pintar”. Tapi ternyata, kunci utamanya adalah konsistensi dan cara belajar yang tepat. Kursus ini ngajarin aku dua-duanya. Sekarang aku ngerti bahwa disiplin itu jauh lebih penting dari sekadar pinter sesaat.
Fikri Aditya –
Gak ada kata telat buat mulai belajar. Bahkan temenku yang baru join dua bulan sebelum seleksi aja bisa catch up karena sistem di sini emang disusun step by step. Dan mentornya selalu siap bantu kalau ada yang ketinggalan materi.
Rian Fikri Bagas Saputra –
Sempat ragu karena merasa tertinggal jauh dari teman-teman yang udah belajar lebih dulu. Tapi ternyata materi di sini dirancang supaya bisa dikejar. Dengan strategi belajar yang dibimbing langsung, aku bisa ngejar dalam waktu dua bulan.
Livia Dinda Nabila Ramadhani –
Selama ikut kursus ini, yang paling berkesan adalah komunitasnya. Serius, anak-anaknya saling dukung dan gak ada yang saling saingan secara toxic. Kita diskusi soal bareng, saling ngingetin jadwal TO, dan sering saling curhat juga kalau ada kendala. Jadi meskipun online, tetap ngerasa punya teman seperjuangan.
Raka Saputra –
Aku pernah kirim pertanyaan jam 10 malam, dan gak nyangka ada yang bales. Bahkan dikasih voice note penjelasan detail. Itu menurutku pelayanan yang luar biasa banget dari tim BelajarCPNS.com. Bener-bener totalitas bantu peserta.
Hanif Santosa –
Pas pertama kali ikut TO, hasilnya hancur banget. Tapi dari situ aku sadar, ternyata aku belum belajar dengan cara yang tepat. Untungnya di BelajarCPNS.com ini selalu ada evaluasi rutin yang nunjukin mana kekuatan dan kelemahanku. Dari situ aku bisa mulai perbaiki cara belajar, dan nilai TO-ku terus meningkat.
Naufal Ridho Fikri Prakoso –
Selama ikut kursus ini, yang paling berkesan adalah komunitasnya. Serius, anak-anaknya saling dukung dan gak ada yang saling saingan secara toxic. Kita diskusi soal bareng, saling ngingetin jadwal TO, dan sering saling curhat juga kalau ada kendala. Jadi meskipun online, tetap ngerasa punya teman seperjuangan.
Bagas Nugroho –
Selama ikut kursus ini, aku jadi punya rutinitas belajar yang konsisten. Biasanya aku orangnya susah banget buat duduk lama, tapi karena metode belajar di sini menarik, jadi aku bisa belajar tiap hari tanpa merasa terbebani.
Reza Ilham –
TO mingguan itu jadi patokan buat ngukur kemampuan sendiri. Setiap minggu ngerasa ditantang buat jadi lebih baik. Dan itu bikin aku terus semangat, karena selalu ada progress yang bisa di-track dengan jelas.
Raka Saputra –
TO mingguan itu jadi patokan buat ngukur kemampuan sendiri. Setiap minggu ngerasa ditantang buat jadi lebih baik. Dan itu bikin aku terus semangat, karena selalu ada progress yang bisa di-track dengan jelas.
Naufal Daffa –
Dari awal ikut, aku udah ngerasa cocok sama sistem belajar di BelajarCPNS.com. Gak ribet, fleksibel, tapi tetap disiplin. Ada jadwal mingguan yang bisa diikuti, tapi juga bisa menyesuaikan kalau kita punya jadwal pribadi yang padat.
Rian Fikri Bagas Saputra –
Fasilitas belajar di platform-nya oke banget. Gampang diakses, gak berat, dan bisa dibuka dari HP. Jadi kalau lagi di luar rumah pun tetap bisa nyicil materi atau nonton ulang kelas yang ketinggalan.
Livia Anjani –
Kursus ini bikin aku percaya diri lagi. Setelah gagal di seleksi sebelumnya, sempat ngerasa gak layak buat daftar lagi. Tapi pas ikut kelas ini, semangatku muncul lagi karena pendekatannya gak menghakimi, tapi membangun.
Kevin Maulana –
Aku gak nyangka kalau simulasi pantukhir bisa seseru dan seintens itu. Awalnya aku kira cuma formalitas, tapi ternyata setiap detil kayak cara duduk, cara jawab, ekspresi wajah, semuanya diperhatiin. Jadi pas nanti beneran dipanggil pantukhir, aku udah gak kaku lagi karena udah latihan dari jauh-jauh hari.
Rizal Fadillah Maulana Santosa –
Selama ikut kursus ini, yang paling berkesan adalah komunitasnya. Serius, anak-anaknya saling dukung dan gak ada yang saling saingan secara toxic. Kita diskusi soal bareng, saling ngingetin jadwal TO, dan sering saling curhat juga kalau ada kendala. Jadi meskipun online, tetap ngerasa punya teman seperjuangan.
Nadya Maharani Ayu Permata –
Waktu simulasi wawancara, aku sempat merasa malu karena ngomongku terbata-bata. Tapi mentornya sabar banget dan kasih feedback yang membangun. Bahkan sampai hal detail kayak posisi duduk dan ekspresi wajah juga dibahas. Baru sadar kalau wawancara itu bukan cuma tentang jawaban, tapi juga gesture.
Nabila Khairunnisa –
Aku ngerasa ikut kursus ini kayak punya pelatih pribadi. Karena setiap kali aku stuck, selalu ada yang bantuin. Gak ada istilah dibiarkan bingung sendiri. Dan itu yang bikin aku betah banget belajar di sini.
Salsabila Tiara Melani Zahra –
Awalnya cuma iseng daftar karena lihat banyak yang lolos Poltekip lewat bimbel ini, tapi ternyata isinya serius banget dan bikin nagih. Dari awal udah dikasih jadwal belajar, TO, sampai latihan pantukhir. Semuanya tertata dan realistis banget, sesuai dengan tahapan seleksi sebenarnya. Nggak cuma teori, tapi juga praktik dan strategi.
Galih Rehan –
Aku seneng karena walaupun online, suasananya tetap hidup. Selalu ada interaksi di kelas, sesi tanya jawab, bahkan diskusi bareng setelah TO. Jadi gak ngerasa belajar sendirian.
Tiara Lestari Dwi Ramadhani –
TO mingguan bikin terbiasa sama ritme ujian yang sesungguhnya. Bukan cuma ngelatih kecepatan, tapi juga ketahanan fokus. Dan dari situ jadi tahu kebiasaan buruk sendiri saat ujian, misalnya terlalu lama di satu soal, atau tebak-tebakan asal.
Tia Ayu –
Aku ngerasa ikut kursus ini kayak punya pelatih pribadi. Karena setiap kali aku stuck, selalu ada yang bantuin. Gak ada istilah dibiarkan bingung sendiri. Dan itu yang bikin aku betah banget belajar di sini.
Laila Nur Intan Zahra –
Waktu simulasi wawancara, aku sempat merasa malu karena ngomongku terbata-bata. Tapi mentornya sabar banget dan kasih feedback yang membangun. Bahkan sampai hal detail kayak posisi duduk dan ekspresi wajah juga dibahas. Baru sadar kalau wawancara itu bukan cuma tentang jawaban, tapi juga gesture.
Kevin Fajar Maulana Prakoso –
Sempat ragu karena merasa tertinggal jauh dari teman-teman yang udah belajar lebih dulu. Tapi ternyata materi di sini dirancang supaya bisa dikejar. Dengan strategi belajar yang dibimbing langsung, aku bisa ngejar dalam waktu dua bulan.
Rian Fikri Bagas Saputra –
TO mingguan bikin terbiasa sama ritme ujian yang sesungguhnya. Bukan cuma ngelatih kecepatan, tapi juga ketahanan fokus. Dan dari situ jadi tahu kebiasaan buruk sendiri saat ujian, misalnya terlalu lama di satu soal, atau tebak-tebakan asal.
Raka Saputra –
Fitur yang aku suka banget adalah rekaman kelasnya. Jadi kalau aku ketinggalan sesi atau pengin ngulang materi yang belum paham, tinggal tonton ulang. Buat aku yang kadang belajar di luar jam normal, ini sangat membantu banget.
Dinda Zahra –
Dulu mikirnya Poltekip itu cuma untuk orang-orang yang “kebetulan pintar”. Tapi ternyata, kunci utamanya adalah konsistensi dan cara belajar yang tepat. Kursus ini ngajarin aku dua-duanya. Sekarang aku ngerti bahwa disiplin itu jauh lebih penting dari sekadar pinter sesaat.
Fikri Rian Maulana –
Gak semua orang punya support system yang kuat di rumah. Tapi di kursus ini, aku ngerasa dapet keluarga baru. Orang-orang yang ngerti perjuangan kita, saling support, dan sama-sama punya mimpi masuk sekolah kedinasan.
Ilham Fadlan Nugroho –
Kursus ini gak janji muluk, tapi bener-bener kasih proses yang realistis dan bisa diikuti. Kita gak disuruh belajar seharian, tapi cukup konsisten dan fokus di waktu yang udah dijadwalin. Itu yang bikin aku gak burnout.
Rani Anisa Maulida –
Modul belajarnya enak banget dibaca. Desainnya gak kaku, bahasanya juga ringan tapi tetap padat isi. Cocok banget buat yang baru mulai belajar kayak aku. Dan setiap selesai satu modul, selalu ada soal-soal penguatan.
Raka Dwi Saputra –
Aku gak nyangka ternyata banyak juga alumni Poltekip yang mau berbagi pengalaman di kursus ini. Denger cerita mereka bikin aku makin semangat, karena tahu kalau jalan yang lagi aku tempuh ini tuh realistis dan bisa dicapai asal mau usaha.
Rafi Ahmad Fadillah –
Aku orangnya gampang bosan, tapi belajar di sini gak ngebosenin karena variasi metodenya banyak. Ada video, PDF, latihan soal, kuis, diskusi, dan sesi konsultasi. Jadi otak gak jenuh.
Hanif Rizal Maulana –
Kursus ini ngajarin aku buat lebih terstruktur. Biasanya aku belajar asal-asalan, tapi sekarang lebih teratur karena udah ada jadwal, target mingguan, dan pengingat. Aku jadi lebih disiplin dan bisa kelola waktu lebih baik.
Bima Rehan Santoso –
Yang paling bikin aku betah belajar di sini adalah rasa percaya dari timnya. Kita diajak kerja sama sebagai partner belajar, bukan sekadar klien. Itu bikin aku lebih serius dan merasa dihargai.
Putri Melani Andini –
Kursus ini gak janji muluk, tapi bener-bener kasih proses yang realistis dan bisa diikuti. Kita gak disuruh belajar seharian, tapi cukup konsisten dan fokus di waktu yang udah dijadwalin. Itu yang bikin aku gak burnout.
Rani Anisa Maulida –
Gak semua orang punya support system yang kuat di rumah. Tapi di kursus ini, aku ngerasa dapet keluarga baru. Orang-orang yang ngerti perjuangan kita, saling support, dan sama-sama punya mimpi masuk sekolah kedinasan.